CRANKSHAFT & METALS.
1. Struktur dan Fungsi dari Crankshaft .
Crank shaft bersama dengan connecting rod merubah gerakan
naik / turun piston yang disebabkan dari hasil tekanan
pembakaran dalam cylinder menjadi tanpa putar pada output
shaft.
Crankshaft adalah shaft yang dibentuk khusus untuk
mentransfer penuh tenaga engine yang akan dikeluarkan,
sambil melakukan pengubahan gerak naik turun piston
menjadi tanpa putar. Crankshaft dirancang dengan sangat
hati - hati untuk mebdapatkan kekuatan yang seharusnya.
Untuk crankshaft engine dengan beban sedang, crankshaft
didukung dua main journal pada setiap dua piston.
Sedangkan crankshaft engine denganbeban berat,
crankshaftnya didukung dengan dua main journal pada setiap
satu piston.
Jumlah main journal pada crankshaft sama dengan jumlah
piston di tambah satu. Crankshaft duduk dicylinder block dan
dipegang oleh main cap.
Main journal dan pin journal ( crank pin ). Selalu menerima
beban maximal dan bervariasi dengan gesekan kecepatan
tinggi. Dengan demikian crankshaft membutuhkan tenaga
yang kuat dan mempunyai ketahanan terhadap gesekan.
ebanyakan crankshaft dibuat dari besi tempa dengan carbon
tinggi dan pengerasan degan chrome ditambah molybdenum.
Permukaan journal dikeraskan dengan induksi frekwensi
tinggi.
Fungsi dari Main Bearing dan Connecting Rod Bearing.
Main bearing dan connecting rod terpasang dengan pas pada
masing - masing main journal dan crank pin journal.
Bearing adalah yang mendukung langsung pada bagian yang
bergesekan dari crankshaft dan selalu menerima tekanan
pada permukaannya dan gesekan dengan kecepatan tinggi.
Disamping harus mantap kedudukannya bearing harus
memiliki kekuatan yang besar dan dapat menyesuaikan ( atau
bahan yang lebih lunak dan lebih dahulu lelah ).
Oil groove pada permukaan bearing tujuannya membawa oil
ke seluruh permukaan bearing dan membuat pergerakan
atau gesekan menjadi lembut. Juga sebagai penampung oil
pada saat engine mati untuk menjaga persentuhan yang baik
pada permukaan shaft. Untuk menjaga kehalusan crankshaft
bearing harus dibuat lebih lunak tetapi kuat dan permukaan
dapat menyesuaikan, dengan demikian bearing dibuat dari
material yang berbeda untuk memenuhi persyaratan diatas
dan bearing ada yang terdiri dari dua jenis material dan tiga
jenis material.
1. Back bearing ( lapisan luar ).
Bisa dibuat dari besi tuang, baja, kuningan, bahan ini bisa
memenuhi kekuatan yang sesuai dan daya tahan yang
cukup serta mudah pembuatannnya.
2. Intermidiate layer ( lapisan tengah ).
Biasanya dibuat dari bearing alloy untuk menjaga
kehalusan permukaan crankshaft dan menyesuaikan
permukaan.
White bearing ( babit bearing / lapisan timah ).
Lapisan ini banyak dipakai pada bearing engine
automobil ( dengan komposisi alloy 80 - 90% Sn, 5
- 10% sb dan 3 - 7% cn ).
Kelmet.
Kelmet adalah lebih kuat daripada white bearing dalam
ketahanan dan digunakan untuk kecepatan tinggi dan
engine kelas berat dengan komposisi alloy 70% Cn dan
30% Db )
3. Fungsi Thrust Bearing.
Gbr.II - 21. Lokasi pemasangan thrust bearing.
Crankshaft dilengkapi juga dengan flywheel pada bagian
belakang dan crankshaft tempat penyaluran tenaga engine.
Dengan demikian shaft selalu mengalami beban axial bila main
clutch dioperasikan.
Untuk mengatasi beban axial ini crankshaft dipasangkan thrust
bearing pada kedua sisi main bearing. ( Dipasang pada bearing
belakang atau bearing tengah, tergantung kebutuhan ).
Thrust bearing tidak boleh menerima beban yang berat
sebagaimana yang diterima main bearing dan connecting rod
bearing. Karena thrust bearing dibuat dengan bahan yang sama
dengan bearing automobile engine.
No comments:
Post a Comment