Saturday 16 January 2016

fuel system pada caterpillar

Mechanical Actuated Electronic Unit
Injector (EUI)  

 (EUI) merupakan langkah maju pengembangan  fuel system dan terbukti ketangguhan 
dan kemampuannya. System electronic unit  injector menggunakan  injector diatas 
masing-masing silinder untuk menginjeksikan bahan bakar dan electronic control 
module (ECM) untuk mengontrol fuel delivery dan  injection  timing. Electronic unit 
injector menggunakan mekanisme rocker arm untuk menekan tappet yang dibutuhkan 
untuk menaikkan  tekanan  fuel didalam  unit injector.  Rocker arm digerakkan secara 
mekanis oleh camshaft dan untuk beberapa jenis engine menggunakan perantara  
lifters dan  push rod. 

CARA KERJA EUI FUEL SYSTEM  

ECM mengontrol jumlah fuel yang diinjeksikan tergantung pada signal yang dikirim 
ke electronic unit injector. Electronic unit injectors akan menginjeksikan  fuel hanya 
jika  electronic unit injector solenoid di  energized. ECM mengirim   tegangan  sebesar 
90 - 105 VDC  ke solenoid untuk meng-energize solenoid. Dengan mengontrol  saat 
solenoid di-energize, ECM dapat mengontrol  injection timing. Dengan mengontrol  
lamanya  solenoid di-energize , ECM dapat mengontrol  jumlah fuel yang diinjeksikan 
(injection duration). 

ECM menyetel  batas bahan bakar yang dapat diinjeksikan, dengan dua parameter 
yang selalu dipergunakan yaitu : 
1.  FRC Fuel POS merupakan batas berdasarkan kepada boost pressure untuk 
mengontrol jumlah fuel sebagai pengontrol  emisi.  Pada saat  ECM merasakan 
peningkatan boost pressure, ECM meningkatkan  FRC Fuel POS.  
2.  Rated Fuel POS diasumsikan sama dengan   rack stops dan torque spring pada  
mechanical governor. Rated Fuel POS   merupakan batas fuel yang diberikan  
berdasarkan horsepower rating engine. Rated Fuel POS menyediakan  horsepower an  kurva torque untuk horsepower rating tertentu . Batas tersebut diprogram oleh  
factory didalam  Personality Module.  

Saat penginjeksian bahan bakar (Injection timing) tergantung pada  tiga faktor yaitu : 
1.  Engine speed (rpm),  
2.  Engine load  
3.  Parameter-parameter  engine. 

ECM menentukan  posisi TDC cylinder nomor   1 dari  signal yang disediakan oleh  
crankshaft position sensor. Input ini dipergunakan ECM untuk  menentukan  saat 
bahan bakar diinjeksikan terhadap  posisi TDC dan meng-energize injector pada saat 
yang tepat.  

DIAGRAM FUEL SYSTEM  ELECTRONIC UNIT INJECTOR  

Gambar diatas merupaka component diagram EUI. EUI fuel system menggunakan 
supply bahan bakar bertekanan rendah dan  kemudian menaikkan tekanan injeksi  
hingga 10,000 to 30,000 psi. 
Bahan bakar dihisap oleh  fuel transfer  pump dari tangki melalui primary fuel filter, 
kemudian mengalirkannya ke fuel gallery di cylinder head melalui secondary fuel 
filter yang sanggup menyaring partikel hingga ukuran 2 micron. Tekanan fuel  di fuel 
gallery  diatur oleh fuel pressure regulator sebesar 25-60 psi. Fuel yang sudah standby 
di fuel gallery akan mengalir kedalam injector, saat roker arm menekan injector dan 
solenoid di energize oleh ECM, bahan bakar diinjeksikan kedalam cylinder.  Fuel 
delivery dan timing ditentukan oleh input signal dari masing-masing sensor, kemudian 
data tersebut diolah oleh ECM dan selanjutnya ECM  meng-energize solenoid pada 
saat dan jumlah yang tepat.

KOMPONEN-KOMPONEN INJECTOR 
Lima komponen utama  EUI adalah : 
1. Tappet 
2. Plunger 
3. Barrel 
4. Nozzle Assembly 
5. Cartridge Valve 


KOMPONEN-KOMPONEN CARTRIDGE VALVE 

Komponen cartridge valve adalah : 
1. Solenoid 
2. Armature 
3. Poppet Spring 
4. Poppet Valve

KOMPONEN-KOMPONEN NOZZLE ASSEMBLY  

Komponen  nozzle assembly adalah : 
1. Nozzle Spring 
2. Nozzle Check 
3. Nozzle Tip 

TAHAPAN PENGINJEKSIAN  

Empat tahapan penginjeksian pada  EUI system yaitu : 
1. Pre-injection 
2. Fill 
3. Injection 
4. Spill 
Pada saat rocker arm tidak menekan injector, tappet spring menjaga injector plunger 
memanjang. Fuel yang bertekana sekitar 60  psi dapat mengalir ke injector melalui 
fill/spill port, melewati  solenoid valve, menuju plunger cavity.

TAPPET  TERTEKAN  SAAT  POPPET VALVE TERBUKA 

Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa system EUI tergantung pada gerakan mekanis, 
pada saat cam berputar dan menekan rocker arm, Rocker arm menekan  tappet dan  
plunger kebawah. Ketika  injector poppet valve terbuka, tekanan tidak akan timbul  
didalam barrel sehingga solar kembali lagi ke fill/spill ports. 

TAPPET TERTEKAN SAAT  POPPET VALVE TERTUTUP 

Ketika  ECM mengenergize injector solenoid, poppet valve tertutup, Sehingga tekanan 
bahan bakar meningkat didalam  injector, plunger bergerak kebawah menekan bahan 
bakar didalam injector tip. Saat fuel mencapai pressure sekitar  5,000 psi, nozzle check 
terangkat. Hal ini merupakan  awal penginjeksian. Karena fuel melewati orifice pada 
dibagian bawah injector, gerakan turun plunger meningkatkan pressure setelah nozzle 
check terbuka dan  mengabutkan  fuel kedalam cylinder supaya pembakaran 
sempurna. Semakin tinggi injection pressure maka fuel economy dan emisi gas buang 
juga semakin baik. 

AKHIR PENGINJEKSIAN  

Fuel diinjeksikan kedalam silinder sampai  ECM tidak lagi meng-energizes solenoid. 
Ketika  solenoid tidak lagi di-energized, poppet valve terbuka  sehingga  fuel mengalir 
keluar plunger melalui poppet valve, ini merupakan langkah akhir penginjeksian. 
Injection timing and durasi selama proses ini dikontrol oleh  ECM. 
Injection timing      =   Saat  solenoid energized 
Injection duration   =   Lamanya   solenoid energized 
Meskipun  EUI system merupakan fuel system yang sangat bagus, masih terdapat 
keterbatasan yaitu injection pressure sangat tergantung pada kecepatan komponen 
mekanikal atau bisa juga dikatakan  injection pressure sangat tergantung pada  engine 
speed. 

4 comments:

  1. Bagaimana cara menyetel injection pump pada mesin caterpillar

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. Master bagaimana cara menyetel injector Caterpillar C32 acert 🙏

    ReplyDelete
  4. Mau Tanya APA masalah boldozer D6R waktu dorong Baru satu jam rpm turun seperti kurang solar

    ReplyDelete