Wednesday 13 January 2016

CRANKSHAFT DAN METAL

CRANKSHAFT & METALS. 


    1.  Struktur dan Fungsi dari Crankshaft . 


  Crank shaft bersama dengan connecting rod merubah gerakan 
naik / turun piston yang disebabkan dari hasil tekanan 
pembakaran dalam cylinder menjadi tanpa putar pada output 
shaft.  

  Crankshaft adalah shaft yang dibentuk khusus untuk 
mentransfer penuh tenaga engine yang akan dikeluarkan, 
sambil melakukan pengubahan gerak naik turun piston 
menjadi tanpa putar. Crankshaft dirancang dengan sangat 
hati - hati untuk mebdapatkan kekuatan yang seharusnya.  

  Untuk crankshaft engine dengan beban sedang, crankshaft 
didukung dua main journal pada setiap dua piston. 
Sedangkan crankshaft engine denganbeban berat, 
crankshaftnya didukung dengan dua main journal pada setiap 
satu piston.  

  Jumlah main journal pada crankshaft sama dengan jumlah 
piston di tambah  satu. Crankshaft duduk dicylinder block dan 
dipegang oleh main cap.  

  Main journal dan pin journal ( crank pin ). Selalu menerima 
beban maximal dan bervariasi dengan gesekan kecepatan 
tinggi. Dengan demikian crankshaft membutuhkan tenaga 
yang kuat dan mempunyai ketahanan terhadap gesekan. 
ebanyakan crankshaft dibuat dari besi tempa dengan carbon 
tinggi dan pengerasan degan chrome ditambah molybdenum. 
Permukaan journal dikeraskan dengan induksi frekwensi 
tinggi.

 Fungsi dari Main Bearing dan Connecting Rod Bearing. 


  Main bearing dan connecting rod terpasang dengan pas pada 
masing - masing main journal dan crank pin journal.  

  Bearing adalah yang mendukung langsung pada bagian yang 
bergesekan dari crankshaft dan selalu menerima tekanan 
pada permukaannya dan gesekan dengan kecepatan tinggi.  

  Disamping harus mantap kedudukannya bearing harus 
memiliki kekuatan yang besar dan dapat menyesuaikan ( atau 
bahan yang lebih lunak dan lebih dahulu lelah ).  

  Oil groove pada permukaan bearing tujuannya membawa oil 
ke seluruh  permukaan bearing dan membuat pergerakan 
atau gesekan menjadi lembut. Juga sebagai penampung oil 
pada saat engine mati untuk menjaga persentuhan yang baik 
pada permukaan shaft. Untuk menjaga kehalusan crankshaft 
bearing harus dibuat lebih lunak tetapi kuat dan permukaan 
dapat menyesuaikan, dengan demikian bearing dibuat dari 
material yang berbeda  untuk  memenuhi  persyaratan  diatas 
dan bearing ada yang terdiri dari dua jenis material dan tiga 
jenis material.  

1.  Back bearing ( lapisan luar ). 

Bisa dibuat dari besi tuang, baja, kuningan, bahan ini bisa 
memenuhi kekuatan yang sesuai dan daya tahan yang 
cukup serta mudah pembuatannnya.  

2.  Intermidiate layer ( lapisan tengah ). 

Biasanya dibuat dari bearing alloy untuk menjaga 
kehalusan permukaan crankshaft dan menyesuaikan 
permukaan.  

  White bearing ( babit bearing / lapisan timah ). 
Lapisan ini banyak dipakai pada bearing engine 
automobil ( dengan   komposisi alloy 80 - 90% Sn, 5 
- 10% sb dan 3 - 7% cn ).  

  Kelmet. 
Kelmet adalah lebih kuat daripada white bearing dalam 
ketahanan dan digunakan untuk kecepatan tinggi dan 
engine kelas berat dengan komposisi alloy 70% Cn dan 
30% Db )


3. Fungsi Thrust Bearing. 




Gbr.II - 21. Lokasi pemasangan thrust bearing. 

  Crankshaft dilengkapi juga dengan flywheel pada bagian 
belakang dan crankshaft tempat penyaluran tenaga engine. 
Dengan demikian shaft selalu mengalami beban axial bila main 
clutch dioperasikan.  

  Untuk mengatasi beban axial ini crankshaft dipasangkan thrust 
bearing pada kedua sisi main bearing. ( Dipasang pada bearing 
belakang atau bearing tengah, tergantung kebutuhan ).  

  Thrust bearing tidak boleh menerima beban yang berat 
sebagaimana yang diterima main bearing dan connecting rod 
bearing. Karena thrust bearing dibuat dengan bahan yang sama 
dengan bearing automobile engine.


No comments:

Post a Comment