Saturday 16 January 2016

COOLING SYSTEM / SISTEM PENDINGINAN

Aliran Coolant dalam Sistim Pendingin Cairan


Gambar 49 telah diberi nomer 1 sampai 8 untuk menunjukkan aliran cairan melalui sistim pendingin cairan, Kita akan mengikuti aliran melalui masing-masing komponen.
\

1.      Cairan dingin dari bagian bawah radiator ditarik melalui bottom radiator hose menuju water pump.

2.      Water pump menarik cairan dingin dari bagian bawah radiator dan mendorongnya menuju water jacket pada cylinder block. 
3.      Cairan bersirkulasi mengelilingi silinder dalam cylinder block dan menyerep panas.
4.      Cairan bersirkulasi mengelilingi area ruang pembakaran pada cylinder head dan menyerap panas.
5.      Thermostat  mengontrol aliran cairan tergantung pada temperatur mesin.
6.      Ketika mesin keadaan dingin, Thermostat  tetap menutup dan cairan disirkulasikan kembali ke cylinder block melalui by-pass hose.
7.      Ketika mesin mencapai temperatur operasi normal, Thermostat  membuka dan aliran cairan panas melalui radiator tops hose menuju radiator.
8.      Aliran udara melalui radiator mendinginkan cairan ketika udara mengalir dari atas ke bagian bawah radiator.

Temperatur, Tekanan dan Titik didih

Dalam sistim pendingin cairan , efisiensi pemindahan panas dari cylinder block dan cylinder head menuju coolant tergantung dari pebedaan temperatur antara coolant dan part logam pada mesin. Jika terdapat perbedaan besar, sebagai contoh ketika mesin keadaan dingin , panas dari mesin akan mudah sekali berpindah menuju ke coolant. Jika terdapat perbedaan kecil, sebagai contoh mesin dalam keadaan panas , panas dari mesin tidak akan berpindah secara mudah ke coolant. 
Panas yang cukup banyak dibangkitkan di dalam ruang pembakaran dan harus dibuang untuk menghentikan part logam yang bergerak dari berkembangnya mesin dan membesarnya ukuran. Akan tetapi , mesin jga perlu dijaga pada temperatur tinggi untuk menjaga pengoperasian mesin secara efisien . Pada sisi lain panas harus dibuang tetapi pada mesin yang lain harus dijaga pada temperatur pengoperasian tinggi. 
Air digunakan sebagai basis untuk coolant dan ketika mencapai 1000C (2120F) air mulai mendidih dan berubah dari cairan menjadi gas. Kondisi ini harus dihindari tetapi temperatur yang kita perlukan untuk mengoperasikan mesin pada terlalu mendekati titik didih air.  Solusinya adalah memberi tekanan pada air dalam sistim pendingin sehingga tidak akan mendidih sampai mencapai temperatur yang lebih tinggi dari 1000C (2120F). 
Metode sederhana untuk memberi tekanan air adalah menggunakan radiator cap dengan sebuah spring loaded valve. Ketika air memanas , air mengembang dan jika pengembangan ini berisi tekanan akan diciptakan, Radiator cap dengan spring loaded valve akan berisi pengembangan dan menyebabkan kenaikan tekanan sampai tekanannya dapat mengatasi spring loaded valve.
Gambar 50 menunjukkan dua diagram, satu dengan titik didih air yang terjadi pada 1000C dalam sistim pendingin yang membuka ke atmosfer udara dan satu dengan titik didih air yang terjadi pada 1150C dalam sistim pendingin yang mempunyai tekanan 100 kPa (10PSI).  Metode ini memudahkan mesin untuk running pada temperatur pengoperasian tinggi tanpa menyebabkan coolant mendidih.
kebanyakan sistim pendingin cairan diberi tekanan dan jumlah tekanan bervariasi dari prabrik yang satu ke pabrik yang lainnya.



1
Titik didih 1000C
3
Titik didih 1150C
2
Tidak ada tekanan pada coolant
4
Tekanan 70 kPa pada coolant

Aliran coolant dalam sistim pendingin berpendingin udara


Gambar 51 telah diberi nomer dari 1 sampai 3 untuk menunjukkan aliran udara melalui sistim pendingin berpendingin udara , Kita akan mengikuti aliran melalui masing-masing komponen.
1.      Udara ditarik dari atmosfer dan dipompakan ke dalam mesin oleh blower fan.
2.      Engine shrouds dan ducts mengarahkan aliran udara menuju cylinder heads dan cylinder block.
3.      Aliran udara menyerap panas dari sirip-sirip/sudu pada cylinder head dan cylinder block.


1
Blower fan
3
Cooling fins pada silinder
2
Engine shrouds




No comments:

Post a Comment